Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Bagi masyarakat dan ekonomi inklusif seperti Indonesia maupun di negara lainnya, keseimbangan antara pembangunan ekonomi, keadilan sosial dan kemajuan serta keberlanjutan ekologi harus dirumuskan secara jelas. Proses transformasi ini harus dibentuk secara politis serta mengakar di dalam masyarakat. Isu-isu seperti kebijakan dan hubungan industri, sistem pendidikan, perpajakan yang adil serta ketimpangan ekonomi memainkan peranan penting dalam hal ini.

Sejak awal 1990-an, Indonesia telah menjadi negara berpendapatan menengah (bawah). Tingkat pertumbuhan Indonesia, meskipun lebih tinggi dibandingkan mayoritas negara berkembang lainnya, masih berada di bawah negara-negara Asia Timur yang tumbuh amat dinamis selama beberapa tahun terakhir, sementara ketimpangan ekonomi meningkat secara signifikan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dua tahun terakhir berfluktuasi sekitar 5 persen. Menurunnya pertumbuhan ekonomi di pasar ekspor utama serta melemahnya harga komoditas baru-baru ini semakin menambah tantangan bagi kinerja ekonomi Indonesia. Namun, beberapa pengamat mengatakan bahwa hal ini juga memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas dan keragaman investasi di Indonesia. Dalam satu dekade terakhir, tingginya harga komoditas telah mendorong insentif investasi yang menguntungkan sektor sumber daya dan non-perdagangan (khususnya sektor real estate), serta merugikan sektor manufaktur dan perdagangan. Sejak 2005, komoditas telah menggantikan manufaktur sebagai ekspor terbesar Indonesia. Namun ke depan, melemahnya harga komoditas harus meningkatkan keuntungan relatif dan daya tarik sektor manufaktur Indonesia. Hal ini dapat membantu Indonesia untuk mengembangkan basis industrinya, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, serta memajukan hubungan industri yang baik sehingga mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial.

Melalui kerjasama erat dengan mitra kami dari Kemenko PMK, lembaga-lembaga pemerintah terkait lainnya, serta masyarakat sipil, FES berkomitmen untuk berkontribusi mendukung proses transformasi ini dengan mempromosikan tiga dimensi keberlanjutan dalam pembangunan Indonesia baik di tingkat nasional maupun lokal serta dengan meningkatkan akses perempuan, anak muda, orang lanjut usia, penyandang disabilitas, serta kelompok rentan lainnya untuk mendapatkan peluang yang setara dalam hidup.

Hal ini tercermin dalam kegiatan Ekonomi masa depan (Economy of Tomorrow); pada debat mengenai bagaimana menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) dengan mengatasi dampak bergabungnya Indonesia ke Kemitraan Trans-Pasifik; mendukung fondasi ekonomi hijau; melakukan berbagai road show tentang peranan anak muda dan perempuan dalam pembangunan karakter bangsa; penelitian terkait akses perempuan kepada program-program pro rakyat miskin; kamp pemuda nasional; serta pelatihan penyusunan anggaran pro rakyat miskin dalam pelaksanaan Undang-Undang Desa bagi kepala desa dan aktor lokal lainnya.

Friedrich-Ebert-Stiftung
Indonesia Office

Jl. Kemang Selatan II No. 2A
Jakarta Selatan 12730
Indonesia

+62 21 7193711
+62 21 71791358

info.indonesia(at)fes.de
indonesia.fes.de
 

Publikasi Terkait